Bolehkah Bayi 7 bulan atau 1 Tahun Diberi Minum Yoghurt ? Apakah Ada Aturan Pemberian ?

Bolehkah Bayi 7 bulan atau 1 Tahun Diberi Minum Yoghurt ? Apakah Ada Aturan Pemberian ?Yogurt merupakan minuman kesehatan yang kaya akan manfaat, tidak hanya dikonsumsi untuk orang dewasa, namun juga bagi balita dan anak-anak.  

Pada umumnya Yogurt menjadikan susu sapi segar sebagai bahan utamanya. Akan tetapi, saat ini di pasaran juga sudah banyak dijual berbagai kreasi yogurt seperti yogurt yang berbahan dasar sari jagung dan kacang kedelai yang menggunakan proses fermentasi yang sama.

Yogurt juga dibuat dengan menggunakan susu murni sebagai sumber utamanya memiliki kandungan nutrisi yang mirip dengan susu. Nutrisi yang terkandung di dalam Yogurt di antaranya adalah kalsium, protein, fosfor, lemak, dan vitamin-vitamin penting yang dibutuhkan tubuh. Bahkan, sesungguhnya yogurt memiliki keunggulan dan manfaat lebih dibandingkan dengan susu. 

Selain itu, kandungan probiotik yang terdapat pada yoghurt yaitu bifidobacterium dan lactobacillus , sangat bermanfaat untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesehatan saluran cerna. (silahkan baca: Manfaat Yogurt untuk Bayi ).

Kapan Bayi diberi Minum Yoghurt

Bayi sudah dapat mengonsumsi yoghurt setelah memulai MPASI pertama sekitar usia 6 bulan. Namun, umumnya dokter anak menyarankan orang tua untuk mulai memperkenalkan yogurt kepada bayi sejak usianya 7, 8  atau 9 bulan. Usia ini dianggap waktu yang tepat karena bayi telah melewati masa pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif 6 bulan. Selain itu, setelah usia 6 bulan organ pencernaan bayi telah berkembang lebih baik dan siap untuk menerima Makanan Pedamping ASI (MPASI), salah satunya adalah yogurt. 


Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam memilih yogurt untuk bayi?
Memilih yoghurt rasa tawar adalah cara paling mudah untuk menghindari penambahan gula berlebih. Sebab, hampir semua yoghurt dengan aneka rasa mengandung gula di dalamnya. Jika asupan gula untuk Bayi berlebihan, dikhawatirkan bisa menyebabkan kerusakan gigi dan obesitas.

Pada dasarnya semua yoghurt mengandung beberapa gula alami dalam bentuk laktosa. Cek label kemasan yoghurt untuk kandungan gula. Selain disebut gula atau pemanis, juga bisa disebutkan sebagai tetes tebu atau tebu kristal, pemanis jagung, sirup jagung, dekstrosa, fruktosa, konsentrat jus buah, madu, glukosa, sirup jagung fruktosa tinggi, laktosa, maltosa, sirup malt dan sukrosa.

Untuk menyiasati agar Anda tidak salah dalam memilih yogurt untuk diberikan ke bayi/anak Anda, telitilah sebelum memutuskan untuk membeli. Sebagai orangtua adalah tugas kita untuk memberikan yang terbaik untuk buah hati tercinta. Untuk mengetahui hal ini Anda bisa mengecek dan membandingkan label kemasan yogurt dengan hati-hati sebelum membeli.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua sebelum membeli yogurt untuk bayi:


Pilih yogurt yang dapat dikonsumsi oleh balita atau bayi. Umumnya yogurt jenis ini mengandung Bifidobacterium yang menghasilkan asam laktat tipe L (+). Sedangkan asam laktat tipe D (-) yang mengalami metabolisme lebih lambat tidak cocok diberikan kepada bayi.
  • Bifidobacterium merupakan senyawa bakteri yang bersimbiosis mutualisme dengan sistem pencernaan tubuh bayi.
  • Pilih yogurt yang tidak mendapatkan penambahan rasa (pilih yang natural atau plain yogurt), bukan yogurt yang mendapatkan bahan penambah rasa atau essens buah.
  • Pilih yogurt yang tidak mengandung gula, pemanis buatan dan sejenisnya.
  • Pilih yogurt yang tidak mengandung zat-zat tambahan seperti pewarna buatan.
  • Pilih yogurt yang terbuat dari susu segar murni yang memiliki kadar lemak tinggi (whole milk), bukan susu dengan kadar lemak rendah (low fat milk) atau tanpa lemak (skim milk).
  • Pilih yogurt dengan kemasan yang baik, tidak kadaluarsa dan disimpan pada suhu dingin yang sesuai, antara 4 sampai 6 derajat celcius.

Untuk Bayi yang Alergi Susu

Bagi anak dengan alergi susu atau intoleransi laktosa sebaiknya menunggu beberapa waktu (paling tidak hingga lebih dari usia 9 bulan) sebelum memberikan yoghurt, meski beberapa penelitian menunjukkan yoghurt dapat membantu alergi berupa eksim atau alergi lain, karena meningkatkan sistem imunitas.

Pemberian yoghurt pada bayi yang alergi, ada bagunya terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Orangtua juga perlu mengetahui gejala umum dari reaksi alergi ini seperti munculnya bintik merah yang gatal, adanya pembengkakan di sekitar bibir dan mata, atau muntah setelah makan yoghurt.

Ada kemungkinan reaksi alergi pada bayi dengan intoleransi laktosa akibat yoghurt, tidak sehebat reaksi alergi akibat produk olahan susu lain. Hal ini disebabkan laktosa pada proses pembuatan yoghurt sudah dipecah-pecah, tidak seperti laktosa pada produk olahan susu lainnya.

Cara Memberikan Yoghurt untuk Bayi

Yoghurt rasa tawar merupakan pilihan yang baik untuk Bayi. Anda dapat menambahkan rasa dan nutrisi lain. Misalnya, mencampurkan buah atau sayur pada yoghurt.

Untuk bayi yang baru saja mengenal makanan padat dapat disajikan dalam bentuk bubur buah atau sayur. Sementara bayi yang telah mengunyah makanan padat, dapat ditambahkan potongan buah dan sayuran yang sudah dimasak dan dipotong kecil-keci.



PENTING !!!
Jangan menambahkan madu ke dalam yoghurt untuk bayi yang berusia 1 tahun ke bawah, karena terdapat kandungan bakteri yang dapat menyebabkan botulisme. Botulisme adalah kondisi keracunan serius yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum. Kondisi ini cukup langka, tapi racun yang dihasilkan oleh bakteri ini dikenal sebagai salah satu racun yang paling berbahaya dan mematikan.

Segera hubungi dokter, jika bayi menunjukkan gejala-gejala berikut karena diberi madu :
  1. Sembelit
  2. Lemah atau lesu
  3. Nafsu makan menurun

Meskipun kondisi tersebut cukup jarang terjadi, orangtua tetap harus waspada. Orangtua dapat mencegah atau mengurangi risiko botulisme yang dapat menyerang bayi dengan tidak memperkenalkannya pada madu, termasuk makanan dan minuman yang di dalamnya mengandung madu.  Setidaknya sampai si kecil berusia 1 tahun, karena di usianya yang sudah lebih dari 12 bulan justru anak-anak dapat menerima begitu banyak khasiat madu yang baik bagi tubuhnya.

Selain itu, orangtua perlu teliti untuk memilih smoothie dan yoghurt karena beberapa produk yang dijual di pasaran mengandung madu atau pemanis. Kendati proses produksi dengan kadar panas tertentu sudah mampu membunuh bakteri yang ada di dalamnya, kadar manis dari jumlah gula yang cukup tinggi di dalam produk tersebut tentu akan sangat tidak baik bagi bayi.

Meskipun madu tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi ketika usianya masih kurang dari 1 tahun, sebenarnya justru sangat dianjurkan memberikan madu kepada balita saat usianya sudah melewati 1 tahun.

1 Komentar untuk "Bolehkah Bayi 7 bulan atau 1 Tahun Diberi Minum Yoghurt ? Apakah Ada Aturan Pemberian ?"

Jadi tahu informasi niih..
Terimakasih, artikel bermanfaat :)

Popok Bayi

Back To Top